
Monitoring dan Evaluasi Komprehensif Kunci Tercapainya Target Kinerja Organisasi
Bogor (14/05) – Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) menggelar Workshop Penyusunan dan Evaluasi Laporan Kinerja Triwulan I Tahun Anggaran (TA) 2025 yang dilaksanakan selama tiga hari, 14-16 Mei 2025. Kegiatan ini berlangsung secara hybrid di ruang rapat BRMP Perkebunan yang dihadiri oleh seluruh Ketua Kelompok Substansi (Kapoksi) Pelaporan dan Evaluasi dari Unit Kerja (UK) dan dan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) atau perwakilannya lingkup BRMP se-Indonesia.
Hari pertama workshop ditujukan untuk membahas capaian output kinerja TA 2024 serta monitoring kinerja Triwulan I TA 2025. Kegiatan ini juga menjadi penanda dari transformasi Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) menjadi BRMP sebagaimana tertuang dalam Permentan Nomor 10 Tahun 2025 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Lingkup Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian.
Output kinerja BSIP TA 2024 dipaparkan telah memberikan nilai Capaian Kinerja Utama (98,10%), Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) (95,96%), Realisasi Anggaran PNBP (95,56%), dan Penilaian Kinerja Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) (87,60). Pencapaian output kinerja TA 2024 merupakan hasil kerja keras seluruh satuan kerja di lingkup BRMP, dan menjadi bahan evaluasi sekaligus pembelajaran untuk meningkatkan kinerja ke depan BRMP, jelas Dr. Ir. Sri Asih Rohmani, M.Si., Kapoksi Perencanaan, Sekretariat BRMP.
Hadir selaku narasumber workshop yakni perwakilan dari Biro Perencanaan Kementerian Pertanian dengan paparan Implementasi AKIP untuk Peningkatan Akuntabilitas Kinerja BRMP TA 2025. Selain itu, hadir pula perwakilan dari Direktorat Sistem dan Manajemen Risiko, Kementerian PPN/Bappenas yang memaparkan Hasil Pemantauan Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran melalui Aplikasi e-Monev Bappenas.
Menutup kegiatan workshop hari pertama, Dr. Haris Syahbuddin, DEA, Sekretaris BRMP, menyampaikan arahan penting yang menekankan bahwa keberhasilan suatu kegiatan dalam organisasi dimulai dari proses monitoring dan evaluasi yang komprehensif. Hasil kinerja tersebut menjadi tanggung jawab bersama, termasuk Kepala Satker UK/UPT lingkup BRMP. Lebih lanjut, Haris menyampaikan bahwa pada tahun 2025 BRMP akan mengampu dua program utama, yaitu pendampingan dan perbenihan. Dari kedua program tersebut, kegiatan perbenihan menjadi prioritas nasional dengan fokus pada tiga komoditas unggulan: bawang putih, gandum, dan jagung. Kegiatan ini juga menjadi perhatian khusus Menteri Pertanian dan akan terus dimonitor perkembangan pelaksanaannya. Peningkatan capaian realisasi tahun anggaran 2024 bukan sekadar angka, tetapi harus menjadi bagian dari budaya kerja (habits) dalam pengelolaan anggaran,” tegas Haris. Sekretaris Badan juga menekankan bahwa kegiatan Monev Triwulan ini perlu juga menjadi agenda Kapus/KaBB masing-masing terutama guna memastikan capaian Triwulanan dari masing-masing satker telah sesuai, jelasnya.
Dari workshop dihari pertama ini yang perlu ditangkap oleh balai adalah pondasi arah layanan atas tugas dan fungsi BRMP Pengelola Hasil, jelas Nuning Nugrahani. Perencanaan pengelolaan Aset Tak Berwujud (ATB) bernilai KI dan kedepannya pengelolaan hasil perakitan dan modernisasi pertanian perlu diarahkan pada hilirisasi dan industrialisasi, dalam hal ini dengan mempertimbangkan demand dari kebutuhan industri. Tujuannya tentunya guna mendukung penderasan dan pencapaian target strategis yang telah ditetapkan oleh Kementan, sebut Nuning lagi.